Fisika dan Pengeboran Minyak BumI
MINYAK bumi tidak ditemukan di suatu kolam besar di dalam goa bawah tanah seperti yang ditunjukkan di beberapa film. Minyak bumi ditemukan dalam lapisan batuan bersedimen. Batuan ini terbentuk dari butiran pasir yang mengeras dan memiliki semacam pori-pori yang sangat kecil. Kebanyakan lapisan ini ditemukan pada kedalaman satu sampai enam mil di bawah tanah.
Kadang-kadang minyak bumi akan menyembur keluar saat dilakukan pengeboran. Akan tetapi, hal ini sangat berbahaya dan minyak akan terbuang percuma, bahkan menimbulkan polusi. Oleh karena itu, dilakukan usaha pencegahan supaya minyak tidak menyembur keluar pada saat pengeboran berlangsung.
Setelah sumur minyak dibor sampai kedalaman tertentu untuk mencari cadangan minyak, pengeboran untuk sementara dihentikan untuk memeriksa apakah sudah mencapai lapisan yang mengandung minyak. Lalu, bagaimanakah cara mengetahui apakah lapisan itu mengandung minyak bumi? Para ahli kemudian menyadari fisika dapat membantu menjawab pertanyaan ini!
Kebanyakan batuan tidak dapat menghantarkan listrik. Tetapi, di beberapa tempat terdapat air yang meresap dalam pori-pori yang sangat kecil yang terdapat dalam lapisan batuan. Kadang air yang mengandung garam meresap masuk ke dalam lapisan batuan berpori-pori ini. Air yang mengandung garam dapat menghantarkan listrik dengan baik. Oleh karena itu, batuan berpori yang mengandung air garam dapat menghantarkan listrik dengan baik.
Batuan dengan kerapatan tinggi tidak dapat menyimpan air di dalamnya sehingga kemampuan menghantar listrik atau konduktivitasnya rendah. Batuan yang berpori-pori jika mengandung minyak bumi atau gas alam di dalamnya akan memiliki konduktivitas yang rendah juga, karena hidrokarbon tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar