BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 02 Juni 2009

Mata Bor (Bit)

Mata Bor (Bit)

Mata bor merupakan peralatan yang langsung menyentuh formasi, berfungsi untuk menghancurkan dan menembus formasi, dengan cara memberi beban pada mata bor.

Bagian – bagian penting dari mata bor :

  • shank: merupakan suatu alur (threaded pin), dimasukkan ke dalam box connection pada bottom collar atau bit sub di bawah collar.
  • Bit lugs : merupakan peralatan yang berfungsi untuk dudukan poros dan cones.
  • Cones : merupakan roda-roda bergigi (gerinda) yang berputar pada mata bor.
  • Fluid passageway (jets) : merupakan nozzle yang terdapat pada bottom untuk menyemprotkan lumpur bor langsung ke formasi.

Jenis-jenis mata bor :

Drag Bit

Drag bit ini tidak mempunyai roda-roda yang dapat bergerak dan membor dengan gaya keruk dari blandenya. Pada masa yang lampau, biasanya untuk pemboran permukaan (spud in) dilakukan dengan bit ini, tetapi dewasa ini telah digeser oleh roller- cone bit. Letak jet nozzle pada drag bit ini dirancang agar supaya lumpur yang keluar dari rangkaian pipa bor langsung menyemprot blandernya, hal ini dimaksudkan agar blandenya tetap bersih pada waktu mengebor. Drag bit biasanya digunakan untuk membor formasi-formasi lunak dan plastik (lengket). Blande drag bit dibuat dari macam-macam baja paduan dan pada bagian muka (faced) yang keras umumnya diperkuat dengan tungsten carbide. Persoalan-persoalan yang timbul dalam penggunaan drag bit adalah :

  • lubang bengkok
  • lubang berdiameter kurang dari yang diminta (undergauge)
  • balling (dilapisi padatan) pada pemboran formasi shale

Lubang bengkok dapat dikurangi dengan pemakaian drill collar, sedang undergauge dapat dikurangi dengan membuat otomatis pada nozzle, dimana bila bitnya rusak, nozzle bertumpu pada lubang dan tertutup secara otomatis, sehingga menaikkan tekanan pompa dipermukaan. Balling dapat dikurangi dengan menggunakan jet nozzle pada balandenya.

Roller-Cone (Rock Bit)

Roller-Cone adalah bit yang mempunyai kerucut (cone) yang dapat berputar untuk menghancurkan batuan. Bit ini pertama kali didesain oleh howard R. Houghes (1909) dan hingga sekarang banyak dilakukan untuk pemboran di lapangan minyak. Pada masing-masing terdapat gigi-gigi. Jika diperhatikan secara seksama maka bentuk gigi tersebut untuk setiap bit berbeda. Gigi yang panjang dan jarang letaknya atau sedikit jumlahnya digunakan untuk formasi batuan lunak. Sedang gigi-gigi yang pendek dan rapat letaknya adalah digunakan untuk formasi medium hard atau hard (keras).

Umumnya jumlah conner pada setiap bit adalah tiga, setiap cones mempunyai sumbu yang berbeda, setiap asnya berpotongan pada satu titik. Panjang jarak gigi-gigi serta pola dari bit dibuat untuk memperoleh laju pemboran yang tertinggi dengan minimum pengaruh balling pada gigi-gigi tersebut.

Roller cone bit ada dua macam :

  1. Steel tooth bit (Milled tooth bit)

    Merupakan satu diantara jenis mata bor (bit) yang paling banyak dipakai, dikenal dari gigi-gigi pemotongnya yang dibentuk dengan jalan menggiling/memotong conenya, sehingga menjadi gigi.

  2. Insert bit (Tungsten carbite bit)

    Gigi-gigi dibuat dari karbit tungsten yang tahan keausan. Biasanya mata bor jenis ini digunakan untuk menembus lapisan yang paling keras atau paling abrasif.

Diamond Bit

Pengeboran dengan diamond bit ini sifatnya bukan penggalian (pengerukan) dengan gigi berputar), tetapi diamond bit ini membor batuan berdasarkan penggoresan dari butir-butir intan yang dipasang pada matrix besi (carbite) sehingga menghasilkan laju pemboran yang relatif lambat. Kontak langsung antara intan-intan dengan formasi menyebabkan kerusakan yang cepat karena panas yang ditimbulkan. Pemakaian intan dipertimbangkan karena intan merupakan zat padat yang sampai sekarang dianggap paling keras dan abrasif. Pada prakteknya diamond bit jarang/tidak selalu digunakan di lapangan. Keistimewaan dari diamond bit ini adalah mempunyai umur pemakaian yang relatif panjang (awet) sehingga mengurangi frekuensi roundtrip, dengan demikian biaya pemboran dapat biperkecil.

Specialized Down Hole Tools

Specialized Down-Hole Tools merupakan peralatan khusus yang digunakan sebagai "bottom hole asembly" pada rangkaian pipa bor. Peralatan ini digunakan untuk mengontrol kerja bit selama operasi pemboran berlangsung. Ada tiga jenis Specialized Down-Hole Tools, yaitu :

  1. Stabilizer
  2. Rotary reamers
  3. Shock absorbes (shock subs)

Stabilizer

Stabilizer digunakan sebagai "bottom hole assembly" untuk menjaga kestabilan bit dan drillcollar dalam lubang bor selama berlangsung operasi pemboran. Pada umumnya stabilizer di gunakan untuk tujuan sebagai berikut :

  • Untuk menungkatkan penembusan (increased penetration). Stabilizer akan memberikan WOB yang lebih besar pada drillcollar sehingga meningkatkan laju pemboran (penetration rate)
  • Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya patah lelah (fatique) pada sambungan drillcollar.
  • Untuk mencegah terjadinya 'well sticking". Stabilizer dapat menahan permukaan rangkaian pipa bor tetap tidak menyentuh didding lubang bor.

Ada empat jenis stabilizer, yaitu :

  • Non-rotary sleave type stabilizer
  • Sleave type rig repairable stabilizer
  • Replaceable wear pid rig repairable stabilizer
  • Blande stabilizer

Rotary Reamers

Rotary Reamers merupakan peralatan yang digunakan pada operasi pemboran terutama menjaga ukuran lubang bor atau untuk memperbesar ukuran lubang bor.

Ada tiga jenis rotary reamers :

  1. 3-point string type
  2. 6-point bottom hole type
  3. 3-point bottom hole type

Shock absorbers

Sering juga disebut "shock sub" merupakan peralatan yang diletakkan pada bagian bawah section drillcollar untuk mengurangi getaran dan kejutan yang ditimbulkan oleh "cutting section of the bit" ketika membor batuan keras, patahan dan selang-seling batuan keras lunak, hal ini mengurangi terjadinya kerusakan rangkaian pipa bor dan bahkan rignya sendiri.

Fungsi utama shock absorbed adalah untuk mengurangi :

  • patah lelah pada sambungan drillcollar dan drillpipe
  • beban kejutan pada bit, melindungi gigi-gigi dan bearing (as), dan
  • kemungkinan kerusakan pada peralatan di permukaan.

Hal ini dapat dicapai laju pemboran yang lebih cepat karena WOB dan RPM yang optimum dapat dicapai dan juga dapat memperpanjang umur pahat (bit).


0 komentar: