BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 13 Juni 2009

Lumpur Pemboran

Lumpur Pemboran

Lumpur pemboran adalah hal yang paling utama dalam sistem sirkulasi karena berfungsi untuk mengangkat serbuk bor atau cutting dari lubang bor ke permukaan, selain itu fungsi lain dari lumpur pemboran adalah :
1. Melumasi bit/pahat bor dan rangkaian pipa pemboran.
2. Membentuk lapisan dinding lubang bor (mud cake) yang bersifat kedap(impermeable).
3. Mengontrol tekanan formasi.
4. Menahan serbuk bor agar tidak mengendap pada saat sirkulasi berhenti.
5. Menahan berat rangkaian pipa pemboran.
6. Megurangi efek yang timbul dari formasi ke dalam lubang bor (gugur formasi).
7. Media informasi untuk mengetahui formasi yang sedang ditembus.
8. Mentrasfer Hydrolik Horse Power ke pahat bor.
9. Media Logging.
10. Mengangkat sisa serbuk bor (Cutting).

• Jenis Lumpur Pemboran.
Berdasarkan cairan pembentuknya lumpur pemboran dibagi menjadi dua yaitu:
1. Water Base Mud
Water Base Mud lumpur pemboran yang dibentuk dengan bahan dasar air,Water Base Mud dibagi menjadi :
- Fresh Water Base Mud dan
- Salt Water Base Mud.
Pada sumur Talang akar 066 menggunakan lumpur Lignosulfonat sengan bahan dasar Fresh Water.
2. Oil Base Mud
Adalah lumpur berbahan dasar minyak (diesel atau crude oil),dibagi dua jenis yaitu
- Invert Emultion (yang terdiri dari air sebagai fase terdispersi dan minyak sebagai fase continue.
- Oil Mud

• Pertimbangan pemilihan Lumpur Pemboran.
- Tipe sumur. - Tipe Formasi.
- Casing Design. - Sifat formasi produksi.
- Korosi. - Aquifer/Water source

• Sifat Lumpur Pemboran

Lumpur pemboran mempunyai sifat-sifat sebgai berikut :
- Berat jenis(lb/gal).
Berfungsi untuk mengontrol tekanan formasi yang akan ditembus. Alat untuk menghitung berat jenis adalah Mud Balance.
- Viscositas.
Kekentalan lumpur yang berfungsi untuk gaya tahan lumpur untuk mengalir.Alat untuk menghitung Viscositas adalah Mars Funnel dan Fan VG Meter.
- Gel Strenght (Static) dan Yield Point
Berfungsi agar cutting tidak mengendap dalam lumpur pengeboran.
- Fluid Loss
Untuk mengetahui besarnya filtration loss pada suhu dan tekanan tertentu.
- Sand Contant.
- Salt Contant.
- Solid Contant.

• Peralatan Pada Sistem Sirkulasi

Peralatan yang digunakan untuk sistem sirkulasi adalah :
1. Pompa.
2. Stand House dan Swivel.
3. Rangkaian Drill String.
4. Tangki air.
5. Tangki bahan kimia.
6. Mixing Hopper dan Solid control.


• Additive Lumpur Pemboran

Additive yang terdapat pada lumpur pemboran adalah :
1. Viscosifier : Berguna untuk menaikkan viscositas (bentonite,attapulgite dan polymer).
2. Viscositas Reducer : Berguna untuk mengurangi viscositas (lignosulfonat,lignite).
3. Maerial Pemberat : Berguna untuk menaikan berat jenis lumpur (barite, iron oxide).
4. Fluid Loss Reducer : Berguna untuku mengurangi kehilangan cairan (bentonite, polymer san emulsifier).
5. LCM : Berguna untuk mengurangi sirkulasi yang hilang atau masuk ke dalam formasi (CaCO3,Fracseal,Kwikseal,Nut plug dan mika yang terdiri dari fine,medium, dasn coarse).
6. Special Additives
- Corrosion Control Chemical : Berguna untuk mengurangi korosi dan fluida formasi.
- Defoamers
- pH Controls : Berguna untuk mengatur pH lumpur pemboran.
7. Polymer
- XCD : Berguna untuk menaikkan Yield Point, Barite Suspension dan viscosifier.
- Drispac
o Regular : Berguna untuk menurunkan water loss dan menaikkan Viscositas.
o Low : Berguna untuk menurunkan Water loss dan tidak menaikkan Viscositas.
- CMC, Polypac, Alkomer.

0 komentar: